Selasa, 06 Maret 2012

Arsenal Tak Mampu Hentikan Laju Milan

Arsenal memang tampil memukau saat menggilas AC Milan 3-0 di Emirates Stadium pada leg kedua babak 16 Besar Liga Champions, Rabu (7/3) dini hari WIB. Sayang gol-gol Koscielny di menit ketujuh, Tomas Rosciky menit 26 dan penalti Robin van Persie jelang turun minum belum mampu mengukuhkan tiket babak delapan besar. 

Demi mengejar defisit empat gol, Arsenal tampil agresif sejak wasit meniup peluit kick-off. Koscielny akhirnya membuat The Gooners bersorak tepat di menit ketujuh, ketika sundulannya mengoyak jala Christian Abbiati. Berawal dari sepak pojok Oxlade-Chamberlain, Koscielny tanpa pengawalan bek Milan dengan leluasa menyundul bola. 

Gol Koscielny ini makin meningkatkan kepercayaan diri The Gunners dan membuat Abbiati beberapa kali jatuh bangun menyelamatkan gawang. Djamel Mesbah yang menempati sisi kiri pertahanan Milan menjadi sasaran empuk Arsenal dalam melakukan serangan .Tepat di menit ke-26, Meriam London menggandakan keunggulan. Berawal dari kesalahan fatal Thiago Silva yang berupaya menyapu bola hasil crossing Theo Walcott, si kulit bundar justru jatuh tepat di depan Rosicky yang dengan sempurna memanfaatkan kesalahan Silva. 

Tertinggal dua gol, Milan mencoba bangkit. Namun minimnya aliran bola dari lini tengah membuat duet Zlatan Ibrahimovic dan Stephan El Shaarawy kesulitan. Belum lagi kedisiplinan barisan belakang The Gunners yang merepotkan Rossoneri. 

Dua menit jelang turun minum, Robin van Persie membuat Milan makin terpuruk berkat gol dari titik putih. Arsenal mendapatkan hadiah penalti setelah Mesbah dan Antonio Nocerino melakukan pelanggaran terhadap Oxlade-Chamberlain. 

Rossoneri hampir memperkecil kedudukan sesaat menjelang jeda, namun El Shaarawy gagal memaksimalkan peluang. 

Di babak kedua Milan mulai keluar menyerang. Robinho menerobos pertahanan Arsenal dan Ibra siap menyambut bola, tapi kiper Szczeny dengan cepat mengantisipasi serangan. 

Van Persie memperoleh peluang emas. Gervinho melepaskan tendangan setelah menerima passing Rosciky, tapi masih diblok Abbiati, bola jatuh kepada RvP tapi tendangannya terlalu lemah dan mudah diantisipasi kiper veteran Italia itu. 

Menit 63 Sczczesny membuat kesalahan fatal saat mengoper bola kepada Bacary Sagna, tapi dipotong oleh Ibra. Namun, sepakan Ibra masih melenceng di sisi gawang. Milan terus menekan demi mencuri gol tandang. 

El Shaarawy keluar dan digantikan Alberto Aquilani. Masuknya Aquilani meningkatkan permainan Milan. Nocerino yang berdiri di sisi kanan nyaris memperkecil kedudukan, tapi tendangannya jatuh tepat di pelukan Szczesny. 

Hingga wasit meniup peluit akhir, kedudukan 3-0 tetap bertahan. Milan akhirnya lolos ke babak perempat-final berkat keunggulan agregat 4-3 .

Jumat, 24 Februari 2012

Captain Tsubasa

Sinopsis

Tsubasa adalah seorang anak SD yang baru saja pindah dari kota lain ke Nankatsu. Dia ingin bermain sepak bola dan menjadi pemain terbaik. Ketika masuk ke sekolah barunya, dia langsung masuk ke klub sepak bola di sekolah itu. Kapten klub itu adalah Ishizaki. Mereka lalu berlatih di lapangan, tetapi diganggu oleh klub lain yang dipimpin oleh Genzo Wakabayashi. Mereka lalu bertanding, bila Nankatsu bisa membuat gol satu saja, maka mereka diizinkan memakai lapangan untuk berlatih. Awalnya, Nankatsu selalu kebobolan dan bermain setengah lapangan. Ketika salah satu pemainnya cedera, Tsubasa didaulat menjadi bek.
Dia menjalankan tugasnya dengan baik. Ketika pertandingan hampir selesai, tanpa diduga Tsubasa berhasil mendapatkan bola dan menceploskannya ke dalam gawang. Sesuai perjanjian, Wakabayashi tidak akan mengganggu mereka lagi. Maka dimulailah petualangan Tsubasa menjadi yang terbaik di dunia.

Tokoh Utama

Tsubasa Ozora
Tsubasa adalah anak seorang kapten kapal. Ayahnya selalu berlayar di lautan. Dia sangat menggemari sepak bola. Bahkan sejak masih balita, dia sudah menunjukkan ketertarikannya di bidang ini. Dia masuk ke Nankatsu dan menjadi pemain yang sangat bisa dihandalkan. Pertemuannya dengan Roberto Hongo mengubah seluruh hidupnya. Setelah remaja, dia pergi ke Brazil untuk menjadi pemain di klub Sao Paulo. Kemampuan sepak bolanya sangat hebat dan termasuk yang terbaik di dunia. Tsubasa memiliki kemampuan untuk membaca dan meniru semua teknik musuhnya.
Misaki Taro
Misaki adalah sahabat serta partner kerjasama dalam pertandingan. Misaki adalah anak dari seorang pelukis yang berpindah tempat terus. Dulu dia bermain bersama Kojiro, tetapi sekarang bermain bersama Tsubasa. Dia manis, imut, baik, penuh perasaan, dan memancarkan wajah penuh kehangatan dan keceriaan, tak pernah diduga, Misaki sebanding dengan Tsubasa. Saat remaja, dia menuju Prancis.
Genzo Wakabayashi
Wakabayashi adalah seorang kiper yang berteknik tinggi. Jika Tsubasa adalah andalan playmaker di tim Jepang, maka Wakabayashi adalah andalan belakang tim atau Kiper. Dia sangat akrab dengan Tsubasa. Kemampuannya membuatnya direkrut oleh klub Jerman dan bermain di Hamburg. Dia terkenal dengan kemampuannya untuk memblok semua tendangan dari luar kotak penalti. Dia adalah rival dari Wakashimazu yang menggunakan gaya akrobatik. Dia sempat berlatih tinju untuk memperkuat blocking-nya.
Ken Wakashimazu
Ken adalah kiper Jepang seperti Wakabayashi, tetapi akhirnya menjadi pemain di lapangan.
Kojiro Hyuga
Kojiro adalah rival Tsubasa semasa turnamen antar sekolah. Dia adalah striker andalan untuk mendobrak dan mengacak-acak pertahanan musuh. Tendangannya yang keras disebut Tiger Shot, berbeda dari Drive Shoot Tsubasa yang memanfaatkan tukikan, tendangan Hyuga menyerang gawang secara frontal. Dia sukses menjadi pesepak bola profesional dan membawa keluarganya dari kemiskinan. Dia bermain di Serie-A Italia. Belakangan, dia memiliki tendangan Raiju, yang bahkan membelah pohon besar menjadi dua.
Jun Misugi
Misugi adalah seorang pemain sepakbola yang memiliki penyakit pada jantungnya. Ia memiliki teknik yang hebat. Walau dia berpenyakit, permainannya tetap hebat. Ia adalah lawan Tsubasa ketika semi-final kejuaraan tingkat nasional semasa SD. Ia menjadi pemain tengah ketika SD-SMP, namun menjadi pemain belakang mulai pada World Youth. Pada World Youth, Misugi sudah menguasai Drive Shoot.
Hikaru Matsuyama
Matsuyama merupakan pemain gelandang tim Furano FC yang lebih fokus pada kerjasama tim. Sama seperti Misugi, dia menjadi pemain bertahan mulai kejuaaan internasional junior. Matsuyama memiliki tembakan yang merayap di tanah, yaitu Eagle Shoot
Ryo Ishizaki
Ishizaki merupakan teman pertama Tsubasa ketika Tsubasa tiba di Nankatsu. Permainannya memang tidak sehebat Tsubasa, namun dia memiliki semangat yang sangat tinggi.